Jakarta, 6 Juli 2025 — Tim Kesenian Badan Penghubung Daerah Provinsi Jambi memperkenalkan kekayaan budaya Provinsi Jambi kepada para pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) melalui program bertajuk Pengenalan Budaya Jambi, yang digelar pada Minggu (6/7), di panggung seni bawah Rumah Adat Anjungan Jambi, TMII, Jakarta.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 15.00 WIB ini diikuti oleh berbagai pengunjung dari luar kota maupun wilayah Jabodetabek. Tercatat hadir empat orang pengunjung dari Semarang, tujuh orang dari Kota Bogor, serta delapan orang lainnya dari sekitar Jakarta.
Pelatihan gerakan Tari Sekapur Sirih
Kasubid Promosi Informasi Seni Budaya Primarani Pangidaran, S.E, M.E, yang akrab disapa Pipit, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program khusus yang dibuka oleh TMII selama masa liburan sekolah.
"Kami ingin pengunjung tidak hanya sekedar bertamasya ke TMII, tetapi juga bisa mengenal lebih dekat budaya nusantara. Di Anjungan Jambi ini, mereka kami perkenalkan dengan seni budaya Jambi, seperti seni tari dan pemasangan tengkuluk bagi kaum wanita," jelas Pipit.
Dalam kegiatan ini, tim kesenian memperkenalkan tiga tarian khas Jambi, yakni Tari Sekapur Sirih, Tari Rangguk dan Tari Joget Batanghari. Ketiga tarian ini menggambarkan kekayaan budaya Jambi yang penuh makna, mulai dari penyambutan tamu, semangat gotong royong, hingga keceriaan masyarakat di sepanjang aliran Sungai Batanghari.
Salah satu sesi utama adalah pelatihan singkat Tari Sekapur Sirih, yang dibimbing langsung oleh Pelatih Tari dari Timkes Badan Penghubung, Irianto Catur. Ia menjelaskan bahwa pelatihan ini memang bersifat pengenalan dasar.
"Meskipun hanya singkat, kami berharap ini bisa menjadi pengalaman berkesan yang dibawa pulang oleh para peserta," ujarnya.
Pengunjung belajar gerak Tari Rangguk
Kegiatan ini pun mendapat apresiasi dari para peserta, termasuk dari kalangan orang tua. Purwanti, salah satu orang tua asal Semarang, mengungkapkan rasa senangnya.
"Ini bukan jalan-jalan biasa. Sambil berwisata ke TMII, anak-anak dan kami sebagai orang tua juga mendapatkan pengetahuan tentang budaya Jambi, dan bisa ikut belajar tarian Jambi. Kalau belajar tari Jawa itu biasa, ini luar biasa, bisa kenal budaya Jambi sambil liburan," ungkapnya.
Program ini diharapkan menjadi salah satu jembatan pelestarian dan promosi budaya daerah kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda.